Senin, 17 Januari 2011

puisi untuk sundal yang aku tidak tau dan tidak mau tau namanya. cukup sundal saja. seperti kata menkoinfo "enough is enough" sundal is sundal. demikian.

ya allah ya tuhan kami
kenapa kau ciptakan manusia seperti dia
benar tuhan, dia. sundal yang jadi pengawas ujian tadi.
udah suaranya annoying kaya donald bebek
pengen banget itu mulut aku sundut ya allah
tapi apa daya aku tidak merokok

ya allah ya tuhan kami
aku ingin mengulang masa masa smpku dulu
ketika aku "melempar batu sembunyi tangan"
guru smp yang membuatku sakit hati sampe ubun-ubun
aku sambit pake kerikil trus aku kabur
hatiku menjadi riang gembira lagi
tapi yang ini ya allah ya tuhan kami
keinginanku sebesar rasa dendamku
aku ingin sekali menimpuknya dengan batako

tuhan, kenapa ada orang sok suci seperti dia
padahal dia tai banget tuhan
aku yakin dia dulunya juga pencontek seperti aku
aku sangat jiji melihatnya
aku sangat ingin mencakarnya
mengunyeng-unyengnya
tapi apa daya lagi-lagi aku hanyalah mahasiswa bukan centeng pasar

hey sundal, kau bantet kaya kue kebanyakan tepung
kau sok cantik, padahal idiiiihhh...
mudah-mudahan sumpah serapah selalu menyertaimu
biar kau tau rasa, bagaimana rasanya disumpahin satu fakultas
kau sama sepertiku, kau yesterday afternoon child
tapi kau sangat blagu
tampangmu boleh tua, tapi kau memang sudah bangka
bangka dan bangke menjadi sama artinya terhadapmu

sekian

2 komentar: